Sabtu, 21 September 2013

Welcome 18

Hai waktu.. Apa kabarmu? Terima kasih telah membawa arus hidupku sampai saat aku menapaki umur 18 ini. Sepertinya aku harus banyak berterima kasih padamu karena selalu mendapingiku, walaupun terkadang kau tidak memberiku kesempatan untuk dapat meloncat di masa lalu.

Hai mentari.. Bagaimana kabarmu? Terima kasih telah menyinariku tanpa lelah selamah 18 tahun ini, aku selalu berharap kau dapat menyinariku sampai kapanpun. Tenang aku tidak pernah menyalahkanmu atas kecoklatan kulitku, bukannya kulit coklat itu sehat? Hahaha aku mencintaimu.

Tepat tanggal 21 ini aku memasuki umur yang 18. Sedih karena semakin tua itu pasti, tapi bukannya kita harus selalu mensyukuri atas apa yang Tuhan kasih kepada kita? Seperti saat ini, aku selalu bersyukur kepada Tuhan karena aku masih diberi kesempatan menikmati setiap butir oksigen dan menghirupnya.

Menuju umur 18 ini banyak yang berubah, mulai dari status, cara berfikir, sampai isi kantong juga berubah. Aku berubah status dari seorang pelajar menjadi mahasiswa. Cara berfikir juga berubah, dari pola fikir yang maunya menang sendiri menjadi pola fikir lebih liberal dan ingin memberikan yang terbaik bagi orang – orang disekitar. Kalau untuk isi kantong jelas perubahan, manusia kan makhluk ekonomi.


Di tahapan umur yang katanya adalah tahapan remaja akhir ini, aku belajar untuk menjadi dewasa. Tapi bukan karena aku memasuki tahapan remaja akhir akhirnya aku belajar dewasa, menurutku dewasa itu ditandai dari sikap dan pemikiran. Bagiku dewasa itu pilihan, tapi dewasa itu memang kewajiban. Gak mau kan saat kita sudah berumur 20tahunan tapi tetap bertingkah bagaikan anak-anak?.

Terima kasih ini untuk orang-orang dibawah ini yang sudah memberikan ucapan selamat ulang tahun, yang di sms maaf gak bisa diupload ucapannya.



















sekali lagi terima kasih ucapannya (ucapan sampai jam 9.45PM)

Jumat, 13 September 2013

A little note for you

Setelah sekian lama penuh canda tawa dan kebahagiaan.
Selalu bersama dari pagi hingga malam, hanya karena kesalahan kecil yang tak di sengaja kau buang sesuatu yang kau sayangi, hanya karena ego yang meluap-luap dan tak mau lagi bersama.
Apa kau sadar bila egomu membuat semua harapan, impian dan keinginan di dalam batin ini runtuh?

Terkadang kita harus dapat memahami bahwa sebuah cinta yang tulus tak memandang apa yang ada, namun menutupi dan menerima sesuatu yang tak baik.
Cinta butuh penerimaan dan ketulusan jiwa yang dapat membuat seseorang lebih berarti dan penuh makna.

Hanya karena cacian yang tak pantas kau hapus semua ini begitu saja, tahukah kau telah mengorbankan perasaanmu dan perasaan ku, sadarlah semua ini bisa di hadapi dengan penjelasan dan kata-kata, namun tak sekejap kau hilangkan semua ini begitu saja sampai tak berada.

Kini ku sengsara karena rasa yang ku banggakan dulu, rasa itu kini membuat ku hancur dan terpuruk.
Serasa hancur dan tak berbentuk.
Mungkin aku hanyalah ratusan juta makhluk di dunia ini yang pernah merasakan pahitnya cinta.

Awalnya sungguh ku tak percaya semua ini dapat terjadi, ''hai kau kau kau dan kau yang membuat  dirinya malu padaku, aku mohon dan minta tolong kepada kalian jangan hina dia, jangan kalian ejek dia. Bila cinta kalian hancur hanya karena ocehan usil dan hinaan tak berguna apa yang akan kalian rasakan dan semuanya berakhir dengan kenanggan?". Pasti sedih dan sakit yg akan kalian rasakan..

Sungguh ku tak mengira kau yang dulu mengakui ku sekarang malu mengakui ku.
Sunguh ku tak mengira dulu yang kau pertahankan sekarang kau singkirkan.
Separah itukah salahku padamu ?

Walaupun hati ini kan sakit bila kau tak mengakui tak apalah yangg terpenting kau senang dan bahagia. Ku relakan semua perasaanku, semua hati ini, rasa ini, hanya untuk dirimu semata.
tak apalah walau kau bersamanya walau tak terjadi apa apa namun sungguh hati ini tak rela.
aku selalu berusaha untuk di dekatmu menemanimu agar kau tak sedih dan bahagia.

Dalam hatiku yang ku takut ungkapkan padamu;

Sekarang di saat banyak teman di sampingmu kau lupakan aku, singkirkan aku, aku tahu mereka bisa membuat mu senang dan kau lupakan aku. Nampaknya kau sudah tak butuh aku untuk bahagia dan menemanimu. Lupakan apa yang terjadi padamu dulu, yang ku cintai dengan tulus dan penuh kesabaran. Terkadang ku berkata dalam hati ''habis manis sepah di buang''

Aku hanya berani ungkapkan ini hanya dalam catatan yang biasa ini dan tak mampu ku ungkapkan padamu.

Sayang ingatlah pengorbananku dan apa yang telah kita bangun.
Maafkan aku yang memalukan ini dan membuat mu malu dan tak mau mengakuiku.
Tak apalah dengan semua yang terjadi ini.
Mudah mudahan cobaan ini mampu ku hadapi.
Ku harus rela harus rela dan tak boleh ego, karna kalau dia senang aku juga ikut senang.
Bismillah mampu hadapi semua ini.

(Source: Teman Kuliah Saya)

Minggu, 08 September 2013

Tiga Bulan Setelah Kamu Pergi

Tak pernah lagi kulihat sebuah mangkok kecil berisi sereal chococrunch dengan segelas sprites di meja makan setiap paginya. Tak ada lagi kulihat sinar matahari pagi yang perlahan menembus putih tirai di kamar. Tak ada lagi alasan bagiku untuk bangun pagi setiap harinya, jangankan untuk bangun pagi mungkin aku sudah tidak punya alasan lagi untuk pulang cepat dari kantor seperti dahulu.

Tiga bulan setelah kamu pergi, aku mulai bisa bangun dari mimpi buruk yang tiap malam menghampiriku. Mungkin terlalu lama, tapi bukannya manusia memang membutuhkan waktu untuk "berpindah" dari kenangan lama yang membelenggu, namun setidaknya manusia harus menyadari terkadang apa yang diinginkan tidak sesuai dengan apa yang didapatkan. So do I.

Sejak kamu pergi, memang aku sudah merelakan dirimu agar bahagia di surga namun aku tetap saja tidak bisa merelakan kebiasaan dan kenangan - kenangan yang dulu pernah kita lewati berdua. Memang dahulu aku pernah menyalakan Tuhan atas kepergianmu, tapi mereka bilang itu percuma.. menyalahkan atau bahkan sampai membenciNyapun itu adalah suatu tindakan yang sia-sia karena tak mungkin kau kembali bangun dari tidur abadimu yang indah.


Tepat hari ini, hari 3tahun anniversary kita. Seperti biasa aku membawakanmu bunga mawar putih dan tulips seperti pada tahun - tahun sebelumnya. Tapi kali ini berbeda, aku membawanya ke "rumah barumu" yang dulu selalu kau inginkan, final destination yang memiliki pandangan yang indah, San Diego Hill.

Kutaruh buket bunga yang indah itu di atas pusaramu. Sambil kupanjatkan doa, aku mencoba mengingat hari - hari terakhir saat kau ada disampingku, entah mengapa saat itu kau menjadi begitu ceria seakan senyummu tak pernah padam.

Sayang maaf aku tidak bisa menjagamu, tak dapat berada di samping mu saat kau menghembuskan nafas terakhir, mungkin serba kekurangan tapi asal kau tahu dengan segala kekurangan yang aku punya jika bersamamu aku merasa sempurna, aku merasa menjadi manusia paling beruntung di dunia karena memilikimu. Doaku saat ini hanya mempunyai satu inti: Semoga kamu damai di surga..

Love,

Dari seseorang yang mencintaimu :-)

Senin, 02 September 2013

Untitled

Aku berlari menuju koridor waktu yang terus mengecil.
Mengejar bayangmu yang saat itu masih tersenyum manis dihadapanku.
Tapi semakin jauh aku mengejarmu, aku merasa jiwaku semakin hampa.
Aku menyadari tak ada tanda – tanda lagi kehadiranmu.

Tahukah kamu?
Aku masih ingin sekali lagi melihat senyum manismu.
Sekali lagi ingin tertawa bersamamu.
Sekali lagi ingin melakukan hal – hal konyol like we used to.

Kubuka jendela kamar pagi hari itu.
Aku merasakan matahari terlalu terik hingga panasnya menusuk jantungku.
Seperti beberapa waktu yang lalu saat kulihat engkau menggenggam tangan orang lain.
Layaknya aku merasakan langit akan runtuh saat itu juga.
Jangankan untuk melangkahkan kaki kearahmu dan bertanya
Untuk bernafas saja aku merasakan seketika oksigen tidak berada disekitarku.
Aku hanya terdiam mematung.

Kamu tak tahu jika aku menyukaimu.
Kamu tak tahu jika aku menyayangimu.
Kamu tak tahu jika aku mencintaimu.

Sekarang kita bagaikan dua kapal yang saling berpapasan.
Sama – sama mengetahui jika ada sesuatu di sekitarnya namun tak pernah saling menyapa.
Tapi aku tetap memendam rasa
Everything about you I just want more of.
But don’t get any closer.
Cause there’s nothing I can do to keep my heart away from you.
Cause everything about me leads right to you.

Kini, aku hanya bisa memandangmu dari balik tembok kaca sambil mendengarkan lagu Brian McKnight – One Last Cry. Betapa lucunya sebuah lagu bisa menggambarkan rasa sakit hatiku saat ini. Rasa rakitku bukan karena kamu tidak membalas perasaanku, bukan karena kamu tidak mencintaiku as I love you tapi karena kamu tidak mengakui kehadiranku.


Orang yang jatuh cinta diam – diam pada akhirnya hanya bisa merelakan. Orang yang jatuh cinta diam – diam pada akhirnya hanya bisa berdoakan semoga orang yang dia cintai dapat bahagia dengan pilihannya. Orang yang jatuh cinta diam – diam hanya bisa menyesali karena tidak pernah mengungkapkan apa yang dia rasakan. Pada akhirnya, sayang yang lebih besar, cinta yang lebih dulu tak ada apa-apanya jika dibandingkan rasa yang diungkapkan.

(source:  sebagian kata dari buku MMJ, blognya bang oka dan kata-kata melissa p.)