Bukan, gue buat judulnya kayak begini bukan karena besok
tanggal 15 pengen liat konsernya G-Dragon di Meis, bukan *kemudian dilempar*.
Gue menulis post gue kali ini dengan mendengarkan lagu Mind Trick-nya Jamie
Cullum dan menunggu waktu akan menonton premier film cinta dalam kardus. Oke
dari pada ngelantur mending langsung ke intinya.
Percaya cinta pandangan pertama? Gue sih enggak. Kenapa?
Karena menurut gue cinta pandangan pertama itu lebih identik dengan kagum,
bukan cinta. Kalau lo cinta pada pandangan pertama itu artinya lo cuma “judge
by cover” tanpa tau seperti apa dia aslinya. Kebanyakan cinta yang aslinya cuma
“admire” itu berujungnya gak enak. Yap, too young to live and the end of story
is too fast to die.
Kasus seperti itu banyak gue temuin di lingkungan gue,
lingkungan pertemanan maksudnya. Gue punya banyak teman yang gampang banget
buat jatuh cinta dan akan memutuskan pacarnya tidak lama kemudian. Lo tau
kenapa alasannya? “Gue udah bosen, dia gak seperti yang gue kenal di awal” tapi
disaat dia jomblo *maaf single maksut saya* dia akan setengah mati untuk
mencari pacar. Nah loh nih anak sebenernya beres gak sih? Disaat ada pacar dia
bilang bosen tapi saat gak punya pacar dia bilang juga bosen -_- Go to hell
please J.
Kasus lainnya gue punya seorang teman yang sampai beberapa
bulan sampai acara sweetnya dia gak pernah punya pacar, sebut saja namanya Vene.
Anak ini sangat meyeleksi calon gebetan yang akan di jadikannya sebagai
pendamping. Kalau gue hitung sebelum sama pacar pertamanya yang ini, calon
gebetannya dia banyak (banyak yang suka sama dia) tapi akhirnya tumbang
ditengah jalan dan lo tau berapa calon gebetannya itu? Kira – kira ada 8 tapi
ditolak semua teman. Saat gue tanya sama dia “lo kenapa kok gak ada yang lo
terima?”, dia jawab dengan singkat “perasaan gak bisa dipaksa”. Iya juga sih,
sekeren, sepinter, atau sekaya apapun lo tapi kalau urusannya sama perasaan gak
ada yang bisa ngebeli itu semua. Perasaan itu lahir dengan “pure” dari diri
kita masing – masing. Tapi sekarang dia udah punya pacar kok, hahaha finally
yah :p.
Dari sekian banyak dari masa lalu gebetannya Vene dulu, gue
cukup tersentuh oleh salah seorang yang sangat berusaha untuk mendekatinya,
sebut saja namanya Marshall. Si Marshall ini menurut gue seneng banget sama
Vene, tapi seperti yang lainnya dia hanya menjadi mantan-calon-gebetan. Dia itu
tulus menurut gue, coba bayangin saat Vene menyuruhnya datang menemuinya di
suatu acara dia bela-belain datang padahal dia saat itu sedang sakit. Yap, tapi
balik lagi perasaan gak bisa dipaksain.
Pesan gue dari apa yang uda gue tulis kali ini adalah jangan
pernah menyukai seseorang cuma dari tampang, penampilan, kendaraan, kepintaran
ataupun dari kekayaan. Semua itu gak bakal abadi, coba bayangin lo suka sama
seseorang cuma karena dia cantik/ganteng dan disaat pasangan lo sudah gak
secantik dulu apa lo masih mau menerimanya? Jawabannya adalah gak. Jadilah
seperti Vene, bukan jual mahal tapi dia hanya akan mau menerima seseorang yang
benar-benar dia sukai dari hati, bukan karena embel-embel yang melekat pada
pasangannya dan sampai esok dia akan menerimanya karena itu pilihannya dari
hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar